Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Fenomena
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang dari dulu hingga detik ini masih sangat
minim diminati oleh mayoritas mahasiswa muslim perguruan tinggi di
seluruh Indonesia. Anggapan bahwa mereka yang duduk dalam suatu civitas
organisasi kerohanian kampus hanya kalangan tertentu yang memang telah
mumpuni dalam hal kerohanian masih sangat kental bagi sebagian besar
mahasiswa. Di samping itu progresivitas gaya hidup yang kian mengarah
pada hedonisme keduniaan semakin memperlemah gerak langkah “calon
aktivis Lembaga Dakwah Kampus” yang sebenarnya ingin mendalami konsep
keislaman melalui organisasi tersebut. Mereka cenderung tertarik pada
hal ataupun aktivitas yang berbau keduniaan bahkan sampai pada aktivitas
yang sangat bertentangan dengan tendensi kerohanian islam. Narkoba,
hubungan intim di luar nikah, tawuran, kenakalan remaja sampai pada
tindak kriminal yang sejatinya tidak pantas dilakukan oleh kaum yang
notabene dikatakan berpendidikan oleh masyarakat awam yang tidak lain
adalah MAHASISWA
Apabila telah banyak terjadi penyimpangan
sisi-sisi keislaman di kalangan mahasiswa, LALU UNTUK APA LEMBAGA DAKWAH
TIAP KAMPUS TETAP ADA ? DIMANA PERAN SERTA MEREKA KETIKA
SAUDARA-SAUDARA KITA TELAH JAUH DARI SISI KEISLAMAN ?
Bukankah
telah tercatat dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) mereka bahwa yang
tertulis pada kolom Agama ialah ISLAM ?
Bukankah latar belakang
keluarga mereka berasal dari kelompok yang bernama ISLAM ?
Bukankah
ketika lahir mereka dikumandangkan Azan dan Iqomah yang tidak lain
hanya ada pada agama ISLAM ?
Bukankah ketika mereka WAFAT mereka
dimandikan, disholati, dikuburkan yang tidak ada tuntunannya dalam agama
lain selain agama ISLAM ?
Kapan Negara Kesatuan Republik
Indonesia akan bisa maju jika para generasi penerus bangsanya telah
rusak dan jauh dari nilai-nilai moralitas kebangsaan ?
Tak
sadarkah kita bahwa orang-orang kafir sedang menggerogoti keimanan
masyarakat muslim di Indonesia melalui berbagai cara ?
Tahukah
anda, orang-orang kafir mendirikan Perguruan Tinggi sesuai agamanya
masing-masing. Saudara-saudara muslim kita pun ternyata ada dalam
perguruan tinggi tersebut. Dan yang lebih patut kita sayangkan ternyata
pihak perguruan tinggi yang bersangkutan MEWAJIBKAN KEPADA SEMUA
MAHASISWANYA UNTUK MENGIKUTI MATA KULIAH AGAMA YANG BERSANGKUTAN.
Bagaimana
nasib saudara-saudara kita disana yang secara langsung mendapat doktrin
agama orang kafir ?
MENGAPA SAMPAI DEMIKIAN ???
RENUNGKANLAH
. . .
Jargon” PERERAT UKHUWWAH ISLAMIYAH” yang
digemborkan masing-masing Lembaga Dakwah Kampus hanya sebatas omongan
yang pada kenyataannya tetap saja sangat kontradiktif dengan apa yang
mereka ucapkan, banyak faktor yang mempengaruhi mengapa setiap Lembaga
Dakwah Kampus di seluruh Indonesia masih sangat minim diminati oleh
mayoritas mahasiswa di kampusnya.
1. KURANGNYA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEJAK DINI
Sebagian besar mahasiswa berasal
dari keluarga yang berpendidikan (kalau tidak orang tuanya yaa..
saudara atau kerabatnya), sehingga sudah barang tentu mereka memahami
untuk apa mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun masih
banyak dari mereka yang ketika usia dini belum mendapatkan pemahaman
islam yang telah mendalam sehingga tetap mengakar di hatinya sampai
kapanpun. Menjelang usia akhir balita mereka dimasukkan ke dalam Taman
Kanak-kanak Umum, masuk usia 5-7 tahun sudah masuk SD, dalam usia –usia
anak SD sebenarnya sudah sangat cocok dan bagi orang tua harus sudah
menanamkan islam dalam hatinya namun karena mereka enggan atau bahkan
mungkin tak sempat hingga akhirnya mereka menginjak usia SMP belum
tersentuh perhatian agama oleh orang tuanya, saat usia SMP dan SMA pun
mereka masih minim dalam mendapat pendidikan agama islam baik dari orang
tua maupun dari lingkungan sekitarnya. Akibatnya banyak dari mereka
yang enggan, lupa, malas atau bahkan sama sekali tidak pernah sholat
setiap harinya. Padahal Rasulullah SAW menganjurkan jika anak sudah usia
7 tahun belum menunaikan sholat maka orang tua berhak memukulinya
(dengan tidak sampai melukai anak). Dalam masalah membaca Al Qur`an pun
masih jauh dari kata fasih dan lancar. Itu semua tidak lain dan tidak
bukan karena minimnya penanaman nilai-nilai Islam pada diri anak, hingga
sampai pada usia perkuliahan pun hal-hal yang demikian masih saja
terjadi.
2. KURANGNYA KESADARAN AKAN KEWAJIBAN MENUNTUT
ILMU AGAMA BAGI SETIAP MUSLIM
Rasulullah
Shallallahu`alaihi Wasallam telah bersabda bahwa “Menuntut Ilmu itu
hukumnya wajib bagi seorang muslim”. Namun nyatanya Sunnah Rasul yang
satu ini masih banyak disepelekan oleh sebagian besar masyarkat muslim
khususnya kalangan mahasiswa. Mereka hanya asyik mencari ilmu dunia
dengan harapan bisa untuk memenuhi segala kebutuhan hidup di kelak
kemudian hari. APAKAH HANYA ITU ?
Tak sadarkah kita bahwa
kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat nanti ?
Tak sadarkah kita
bahwa kita tidak bisa selamanya hidup di dunia ini ?
Tak sadarkah
kita bahwa semua harta dan perihal keduniaan tidak akan dibawa ketika
manusia telah mati ?
3. PERPECAHAN ANTAR GERAKAN ISLAM
Pelangi
dalam islam memang ada dan akan tetap ada hingga hari akhir nanti,
karena itu merupakan Sunnatullah yang telah dinyatakan oleh Rasulullah
Sahallallahu`alaihi Wasallam. Para mahasiswa berasal dari latar belakang
pemahaman islam yang berbeda-beda. MUNGKINKAH PEMAHAMAN MASING-MASING
GERAKAN ISLAM DISATUKAN ???
Penulis menjawab, “TIDAK MUNGKIN”.
Masing-masing punya landasan hukum dalam melakukan aktvitas ibadah
melalui pemahaman Al- Qur`an dan As Sunnah. SELAMA MASING-MASING
MEMEGANG TEGUH PRINSIPNYA, TIDAK MENYALAHKAN, TIDAK MENYUDUTKAN PIHAK
LAIN SERTA TIDAK MEMAKSAKAN DOKTRIN PEMAHAMAN ISLAMNYA KEPADA KELOMPOK
LAIN, INSYA ALLAH UKHUWWAH ISLAMIYYAH AKAN TETAP TERJAGA SEPANJANG MASA.
Penulis ambil contoh dua gerakan Islam yang dianut oleh mayoritas
penduduk muslim di Indonesia yaitu NAHDHATUL ULAMA dengan tokohnya
KH.Hasyim Asy`ari dan MUHAMMADIYYAH dengan tokohnya KH.Ahmad Dahlan
merupakan dua gerakan Islam yang muncul sebelum Indonesia merdeka.
Kegigihan dan keluwesan para pendiri gerakan Islam tersebut telah
membawa sisi positif dimana Indonesia menjadi Negara Berpenduduk Muslim
terbesar di Dunia. Toleransi diantara keduanya sangat hangat, hal itu
memang dicontohkan oleh kedua tokoh pendiri gerakan islam tersebut.
Memang benar bahwa kedua gerakan tersebut telah banyak mendirikan
perguruan tinggi di seluruh nusantara. Namun ukhuwwah antar keduanya
tetap terjaga.
Sekarang ini telah ada gerakan Islam yang muncul
dan HENDAK MENGGEROGOTI PEMAHAMAN ISLAM YANG DIYAKINI OLEH NU DAN
MUHAMMADIYYAH.
Penulis ambil contoh gerakan Islam Transnasional
SALAFI dengan tokohnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, berpusat di
Saudi Arabia dan IKHWANUL MUSLIMIN dengan tokohnya Sayyid Quthb,
berpusat di Mesir. Ada juga gerakan Islam yang menginginkan berdirinya
Khalifah Islam di Negara Kesatuan Republik Indonesia secara
terang-terangan, sebut saja HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) dengan
tokohnya Syaikh Taqiyyuddin An-Nabhani dan NEGARA ISLAM INDONESIA (NII)
dengan tokohnya SM Kartosuwiryo. Telah banyak para mahasiswa yang
menjadi aktivis Gerakan HTI, dan yang baru-baru ini sedang hangat ialah
isu BRAIN WASH (Pencucian Otak) yang dilakukan oleh kelompok NII kepada
mahasiswa agar mau dijadikan sebagai anggotanya serta melakukan tindakan
teror terhadap pemerintah Republik Indonesia.
Kembali
kepada gerakan islam SALAFI dan IKHWANUL MUSLIMIN. Kedua gerakan ini
telah menguasai sebagian besar Lembaga Dakwah Kampus di seluruh
Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, bahkan sudah masuk dalam birokrasi
Perguruan Tinggi yang bersangkutan yaitu dibuktikan dengan ADANYA
KURIKULUM YANG BERISI PEMAHAMAN DOKTRIN YANG BERSANGKUTAN. Karakteristik
Salafi agak keras dibandingkan dengan Ikhwanul Muslimin yang lebih
halus dalam berdakwah. Salafi menggemborkan “Berantas Syirik, khurafat
dan Bid`ah (yang tentunya sesuai dengan pemahaman Salafi)”. Mereka
menyerang sepihak kepada gerakan Islam lainnya yang tidak sepemahaman
dengannya. Tetapi ketika mereka diajak diskusi untuk melurusakan
tuduhan-tuduhan yang dilontarkannya kepada gerakan lain, mereka
beralasan “tidak mau berdebat”, padahal apa yang telah dituduhkan mereka
harus bisa dipertanggungjawabkan kepada publik agar masyarakat tidak
hanya sepihak mendapat doktrin dari mereka. Sedangkan Ikhawanul Muslimin
sekarang telah melebarkan sayapnya melalui lembaga pendidikan seperti
SMA/SMK dan sampai pada perguruan tinggi. Di samping itu mereka juga
telah masuk dalam salah satu Partai Nasional yang sekarang ada dalam
kursi wakil rakyat. Dakwah mereka cukup halus dan bahkan sangat halus.
LIQO atau pertemuan jama`ah kepada murabbinya menjadi ikon keberhasilan
dakwah mereka. Sasaran mereka ialah para pelajar SMP dan SMA serta para
Mahasiswa yang sejatinya sudah mempunyai bekal pemahaman Islam sejak
dini.
Pada hakikatnya tidak masalah jika mereka berdakwah kepada
orang-orang yang memang belum mendalami Islam secara menyeluruh DENGAN
TETAP TIDAK MENYALAHKAN, TIDAK MENYUDUTKAN PIHAK LAIN SERTA TIDAK
MEMAKSAKAN DOKTRIN PEMAHAMAN ISLAMNYA KEPADA KELOMPOK LAIN, namun
ketika hal itu dilanggar JUSTRU AKAN MENCEDERAI UKHUWWAH ISLAMIYYAH YANG
SEBENARNYA.
MARI KITA PERERAT BENTENG UKHUWWAH ISLAMIYYAH
!
Dari ketiga faktor yang hanya bisa disebutkan penulis
di atas itulah yang menyebabkan mengapa para mahasiswa terkadang enggan
menjadi aktivis dakwah kampus. Sebab sebenarnya sasaran dakwah bagi
masing-masing LDK itu mereka-mereka yang masih jarang sholat,
mereka-mereka yang belum bisa baca Al Qur`an, mereka-mereka yang masih
suka bermaksiat, mereka-mereka yang telah jauh dari Tuhan-Nya. Itulah
tendensi dakwah sesuai dengan firman Allah :
ادْعُ إِلَىٰ
سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ
وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ
بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ
بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS.
An-Nahl : 125)
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati para pembaca, silahkan sampaikan saran atau kritik di
komentar notes ini, jika ingin secara pribadi silahkan lewat inbox saja
Terima
kasih buat yg sudah menjadi Dosen, staf pengajar di Sekolah2, maupun
para aktivis dakwah di kampusnya maupun lingkungan kerjanya
masing-masing
^_^
Wassalamu`alaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar